Kenapa Kita Diciptakan?

Kebanyakan manusia sekarang ini jika dilontari pertanyaan : kenapa kita dicptakan? maka jawaban mereka adalah " kami diciptakan untuk makan, minum, bersenang-senang, bermain, bersuka-ria, serta membangun rumah dan istana." ini adalah kenyataan yang terjadi pada kebanyakan orang.
jika demikian, dalam hal tujuan-tujuan keduniaan, mereka itu seperti binatang ternak dan juga seperti orang-orang kafir yang keinginannya dalam kehidupan dunia ini hanyalah makan dan minum serta minikmati kelezatan dunia, tanpa peduli entah halal, atau haram.
Allah menciptakan kita untuk suatu tujuan yang sangat agung yaitu kita diciptakan oleh Allah untuk menyembah-Nya atau beribadah kepada-Nya. oleh karena itu kita harus benar-benar memperhatikan tujuan dari penciptaan serta berpaling dari gemerlapnya kehidupan dunia. Sebab, dunia adalah tempat tinggal yang fana, tidak ada yang kekal didalamnya. Ia hanya sebagai kendaraan untuk melintas dan bukan tempat bersenang-senang. Ia adalah tempat singgah yang segera akan kita tinggalkan, dan bukan merupakan tempat yang langgeng untuk kita huni.

Membaca

Seiring dengan hiruk pikuk kehidupan yang melalaikan dan juga banyaknya kesibukan, buku menjadi terabaikan. Waktu yang disediakan untuk membaca bagi kebanyakan orang sangatlah minim. Bahkan, waktu yang semestinya digunakan untuk membaca justru diganti dengan sekedar menonton acara televisi. Jaramg kita temukan orang yang memiliki keinginan untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasannya serta mengembangkan pemikirannya dengan cara membaca buku-buku. Terkadang memang ada yang menyempatkan diri untuk membaca buku dalam waktu-waktu luang, namun jarang sekali ada orang yang mengagendakan waktu khusus untuk membaca, dimana hal itu dilakukan secara rutin dan berkelanjutan.
Kita tentu akan tertawa ketika sebagaian dari mereka ditanya mengenai kegiatan membaca yang dilakukannya, lalu ia menyatakan bahwa ia tidak pernah ketinggalan untuk membaca koran atau majalah sehingga layak disebut sebagai seorang yang terpelajar dan berwawasan luas.kapan lembaran-lembaran koran dan majalah itu menjadi sumber pemkiran dan kebudayaan serta sumber pokok ilmu.
Kadang kita waktu yang hanya sepuluh menit sering diabaikan oleh sebagian orang, lalu ia menganggap tak ada gunanya membaca secara serius hanya dalam waktu sependek itu. Padahal, sebenarnya, jika seorang bisa melakuakan hal itu secara rutin dalam wakti sebulan, itu artinya ia telah membaca selama 300 menit dalam waktu sebulan. Dengan kata lain, ia telah membaca selama lima jam.

Kredit dibenci tapi dicari

Bicara tentang kredit atau utang, mungkin sepert bicara tentang rokok. bagi sebagian orang, rokok dianggap enak , namun sebagian yang lain tidak menyukainya. Dibalik enaknya rokok itu juga tersimpan racun yang sangat berbahaya. Disamping itu juga rokok menyimpan potensi ketagihan yang membuat penikmat rokok menjadi seakan tidak bisa berhenti dari kebiasaannya menghisap rokok.
Hal yang sama juga telihat pada fenomena kredit di masyarakat. Sebagian orang menganggap kredit sebagai sesuatu yang sangat buruk dan sebaiknnya dihindari saja. Namun bagi sebagian yang lain, kredit dapat dianggap sangat membantu, terutama untuk melakukan pembelian besar seperti rumah, mobil dan sebagainya yang sulit untuk dibeli secara tunai.
Tidak sedikit juga masyarakat yang hampir dapat dikatakan" kecanduan" kredit. Bukan karena kondisi ekonomi yang berkurangan, namun lebih karena merasa rugi jika melewatkan kesempatan untuk mengambil kredit.
Zaman terus berubah, sekarang kredit sudah dapat dikatakan menjadi kebutuhan bagi hampir setiap orang. Bagaimana tidak, harga rumah yang sudah semakin mahal membuat keluarga mau tidak mau hanya memiliki dua pilihan; tidak punya rumah atau membelinya secara kredit. Akhirya, suka tidak suka, transaksi kredit menjadi urusan hampir setiap orang. Mirip seperti rokok, walaupun kita memutuskan untuk tidak merokok, namun menghirup asap rokok ditempat umum sepertinya sulit untuk dihindari.
Untuk itu, tidak ada salahnya kita pertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskan mengambil kredit.

Adalah hal yang tidak dipertentangkan oleh orang islam bahwa penyebab turunnya Nabi Adam AS dari surga kebumi ini adalah karena rayuan istri Hawa dan buah khuldinya. dan adalah yang tidak dipertentangkan pula bahwa wanita adalah simbul keindahan, simbl kedamaian, keibuan dan kenikmatan.
*Wanita sebagai simbul kelemahlembutan dan kedamaian( jika wanita Shalihah)
*Wanita sebagai simbul bencana kehancuran (Jika ia sebagai wanita sesat)
Wanita yang paling baik adalah wanita yang mengetahui betul bahwa ia bukan laki-laki, mengetahui hakekat dan peranannya dalam kehidupan. sifat alamiah tersebut cukup untuk membuat wanita menjadi cantik, lemah lembut dan cerdas.
Artinya mereka paham betul akan hak kewajiban dan tanggung jawabnya.