WELCOME TO MY BLOG

21 Februari 2009

Kredit dibenci tapi dicari

Bicara tentang kredit atau utang, mungkin sepert bicara tentang rokok. bagi sebagian orang, rokok dianggap enak , namun sebagian yang lain tidak menyukainya. Dibalik enaknya rokok itu juga tersimpan racun yang sangat berbahaya. Disamping itu juga rokok menyimpan potensi ketagihan yang membuat penikmat rokok menjadi seakan tidak bisa berhenti dari kebiasaannya menghisap rokok.
Hal yang sama juga telihat pada fenomena kredit di masyarakat. Sebagian orang menganggap kredit sebagai sesuatu yang sangat buruk dan sebaiknnya dihindari saja. Namun bagi sebagian yang lain, kredit dapat dianggap sangat membantu, terutama untuk melakukan pembelian besar seperti rumah, mobil dan sebagainya yang sulit untuk dibeli secara tunai.
Tidak sedikit juga masyarakat yang hampir dapat dikatakan" kecanduan" kredit. Bukan karena kondisi ekonomi yang berkurangan, namun lebih karena merasa rugi jika melewatkan kesempatan untuk mengambil kredit.
Zaman terus berubah, sekarang kredit sudah dapat dikatakan menjadi kebutuhan bagi hampir setiap orang. Bagaimana tidak, harga rumah yang sudah semakin mahal membuat keluarga mau tidak mau hanya memiliki dua pilihan; tidak punya rumah atau membelinya secara kredit. Akhirya, suka tidak suka, transaksi kredit menjadi urusan hampir setiap orang. Mirip seperti rokok, walaupun kita memutuskan untuk tidak merokok, namun menghirup asap rokok ditempat umum sepertinya sulit untuk dihindari.
Untuk itu, tidak ada salahnya kita pertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskan mengambil kredit.

0 komentar: